Agnes Monica Respon Soal Demo

Agnes Monica Respon Soal Demo, EQ Rendah & Public Speaking Memecah Bela

1. Latar Belakang dan Konteks Pernyataan Agnez Mo

Agnes Monica Respon Soal Demo – Agnez Mo, yang kini dikenal dengan nama Agnez Mo, kembali menyuarakan pandangannya terhadap situasi politik dan demonstrasi besar yang terjadi di Indonesia. Lewat unggahan panjang di Instagram Stories—dengan latar hitam—dia menyampaikan kritik tajam terhadap anggota DPR, terutama terkait EQ rendah, cara bicara yang memecah belah, serta kurangnya empati.


2. Kritik terhadap EQ dan Keterampilan Publik

Agnez menilai bahwa kemampuan bicara publik (public speaking) adalah hal paling minimal yang harus dimiliki oleh wakil rakyat, karena itu adalah bagian dari tanggung jawab mereka sebagai legislator. Ia menyampaikan:

“Semuanya berawal dari EQ yang rendah, cara bicara publik yang memecah belah dan merendahkan, serta tidak adanya empati.”
“Hal Paling Minimal yang bisa saya harapkan … adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak. Yang tidak memecah belah, tapi justru mencari solusi untuk semua pihak…”

Selain itu, Agnez membagikan pengalaman pribadinya beberapa bulan lalu—baginya, tidak memiliki gelar lanjutan (PhD) bukan alasan untuk menutup penyampaian isu secara terbuka, terlebih jika dilakukan dengan merendahkan pihak lain.


3. EQ Bukan Cuma IQ—Public Speaking Butuh Empati

Agnez menekankan bahwa kepemimpinan tidak semata-mata soal IQ. Yang paling penting adalah EQ—kecerdasan emosional—serta integritas, empati, visi, dan kemampuan menyebarkan perdamaian, bukan justru memperkuat perpecahan:

“Kepemimpinan menuntut segalanya. Menuntut EQ. Menuntut integritas. Menuntut empati, visi … menyebarkan kasih dan perdamaian, bukan malah energi yang memecah belah.”

Kemampuan mendengar dengan tulus lewat public speaking, menurut Agnez, sangat penting—tidak membuyarkan pembicaraan orang lain, namun memberi ruang dan tanggapan yang bijaksana.


Baca Juga : Lagi Dan Lagi, Lisa Mariana Tantang Ridwan Kamil Tes DNA Ulang Di Singapore

4. Ajakan untuk Tidak Termakan Hasutan & Tetap Bersatu

Di masa yang sangat sensitif secara sosial-politik, Agnez juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau dimanipulasi. Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan mengingat semangat Bhinneka Tunggal Ika:

“Jangan mau dihasut. Jangan mau dimanipulasi. Kita lebih bijak. Kita lebih kuat. Kita bukan lagi Indonesia di tahun 1998…”
“Warga jaga warga. Karena pada akhirnya, kita adalah satu bangsa, disatukan oleh satu kebenaran: Bhinneka Tunggal Ika.”


Ringkasan Inti Respons Agnez Mo

Isu Inti Respons Agnez Mo
EQ rendah di DPR Sangat mengecewakan, menunjukkan minimnya empati dan profesionalitas legislator.
Public speaking buruk Harusnya wakil rakyat mampu berbicara tanpa memecah belah, melainkan membawa solusi.
Kepemimpinan ideal Butuh EQ, empati, visi, integritas—bukan sekadar IQ atau status formal akademis.
Panggilan rakyat Tidak boleh terhasut, harus tetap bersatu demi demokrasi dan semangat persatuan.

Mengapa Ini Relevan?

  • Indonesia sedang menghadapi demonstrasi relatif luas yang menyentuh isu-isu negara, termasuk insentif lembaga legislatif.
  • Pernyataan Agnez muncul di tengah situasi yang penuh ketegangan, menjadikan pesannya semakin relevan dan menggugah.
  • Sebagai selebritas dengan citra global, responsnya dipandang sebagai representasi suara kaum milenial yang mendambakan perubahan.
Eko Patrio Berbelanja Di China Previous post Demo Semakin Panas, Eko Patrio Di Duga Berbelanja Di China